Senin, 30 Maret 2015

Puisi

KETIKA MALAM TERSAMBUT FAJAR

Malam kian beranjak menanti fajar
Derai angin semilir menyanyikan lagu sejuk
Sedang diluar sana awan berarak mengiring mega pagi
Bersama kedua mataku yang tak jua terpejam

Kutelusur setiap senti langkah yang telah ku tempuh
Langkah demi sebuah cita yang tak pernah padam
Meski sorak hina mereka amat lucu ditelingaku
Hanya sayang,kerasnya tekadku tak pernah menggubrisnya

Aku ini tahu arti kerasnya hidup
Bersama caci hina dan tegarnya cita
Aku ini mengerti arti berjuang
Bersama langkah makian dan degupan yang menyakitkan

Malam semakin membuka tirai fajar
Dan hatiku terus mengumbar
Setiap bait hidup yang telah kulewati
Akh,langkahku masih tertinggal jauh

Malam
Malam,malam dan malam
Ku renung semuanya
Hingga kemudian aku tahu bahwa
Hanya satu tekadku
Aku
Tak pernah mau menyerah
Demi cita dan harap yang lebih baik

Kamis, 26 Maret 2015

Puisi

TEGARNYA PENGHINAAN

Aku bermanja pada setiap lelahku
Aku merajuk pada setiap keringatku
Dalam senja yang tak ku saksikan
Aku bersyukur atas rizkiku

Dalam gelap yang samar
Dan malam yang merona gulita
Aku duduk dalam sandaran letihku
Bersama beberapa degupan yang menyakitkan

Aku yang terlahir bukan dalam kemewahan
Tapi aku lahir bersama kehangatan kasih sayang
Dan aku tumbuh dalam suburnya penghinaan dan cacian
Mungkin bagi mereka aku tak berarti apa-apa

Kini aku kuat dalam kelemahanku
Bersama tempaan caci maki yang semakin menegarkanku
Tak pernah kakiku mengaduh untuk menyerah
Karena tanganku tak pernah mau menulisnya dan menjadikannya daftar pencapaianku

Aku akan terus melangkah
Meski hina dan caci mereka begitu merdu
Tapi ketegaranku tak 'kan layu

Minggu, 22 Maret 2015

Puisi

KEHENINGAN MALAM

Malam ini aku terbangun dari lelapku
Kupandangi dinding kamarku yang hening
Kurasakan sesaknya hidup dalam degupan yang menyakitkan
Aku tadi terlelap dalam sakitnya

Butir bening menetes dipipiku
Khayalku menerawang jauh
Tentang cita dan mimpi yang belum tergapai
Dimana aku tak ingin berucap menyerah

Sekali-kali kurasakan degupanku yang sering menyakiti
Namun sekali lagi tak pernah terlintas untukku menyerah
Meskipun banyak orang memintaku menyerah
Akh,menyerah bagiku bukan penyelesaian

Illahi,hanya kuasa-Mu yang selalu menguatkanku
Dalam malam yang hening ini
Aku mohon ridho-Mu untukku
Agar ku capai semua mimpiku

Kamis, 05 Maret 2015

Puisi Novi Y

Bersama Beningnya Cahaya Lilin

Keheningan membuaiku dalam angan
Sebuah pesona indah dalam temaram megapolitan
Aku bersandar pada ungkapan
Sebuah mimpi yang pasti terduga

Berjalan di atas samudera biru membahana
Dalam lingkaran ombak yang tergulung keangkuhan maya
Diantara keinsyafan yang harus dituju
Aku terdiam memandangi dilema yang terjebak dalam nyata
Kemana harus ku putar arah angin?

Agar tak tergerus asa dalam diri
Yang selalu dikoyak sebuah cacian
Tapi ketegaran membinasakan angkuhnya hinaan
Aku tatap cahaya lilin dihadapan mataku
Bening tanpa beban dalam kilau emasnya

Aku tergerak dalam nyata yang menggertak
Bahwa hari esok harus seperti itu
Bersama beningnya cahaya lilin
Kurangkai sajak ini
Dalam salah satu alur pencapaian mimpiku

Senin, 02 Maret 2015

Puisi Novi Y

Langkah Yang Tak Boleh Surut

Langkah yang tak boleh surut
Hanya karena sebuah cacian
Tak perlu kugubris ocehan sampah itu
Biarkan mereka membusuk dalam lara yang terpendam

Langkah yang tak boleh surut
Hanya karena tawa para pecundang
Tak perlu ku tanggapi hinaan mereka yang tak bernilai
Biarkan semua tenggelam dalam kebanggaan yang rendah

Langkah yang tak boleh surut
Hanya karena degupan yang menyakitkan
Tak perlu ku turuti saran mereka untuk menyerah
Biarkan aku terus berdiri tegar dalam hantaman

Kadang aku benci diperolok
Kadang aku benci ditertawakan
Kadang aku benci dikasihani
Hingga semua kalah dengan ketegaranku

Langkah yang tak boleh surut
Karena aku tak'kan menghentikannya
Meski tawa olokan mereka begitu merendahkanku
Aku tak ingin dikasihani hanya untuk dihina

Ku lawan mentari yang terik
Ku lawan angin yang menderu
Ku lawan penghinaan yang merendahkanku
Karena langkahku yang tak akan ku hentikan

Langkah yang tak boleh surut
Hanya karena muslihat mereka untuk menyingkirkanku
Tak perlu ku ikuti tawa busuk mereka yang merendahkanku
Biarkan ku kejar apapun yang ku mau