Bersama Beningnya Cahaya Lilin
Keheningan membuaiku dalam angan
Sebuah pesona indah dalam temaram megapolitan
Aku bersandar pada ungkapan
Sebuah mimpi yang pasti terduga
Berjalan di atas samudera biru membahana
Dalam lingkaran ombak yang tergulung keangkuhan maya
Diantara keinsyafan yang harus dituju
Aku terdiam memandangi dilema yang terjebak dalam nyata
Kemana harus ku putar arah angin?
Agar tak tergerus asa dalam diri
Yang selalu dikoyak sebuah cacian
Tapi ketegaran membinasakan angkuhnya hinaan
Aku tatap cahaya lilin dihadapan mataku
Bening tanpa beban dalam kilau emasnya
Aku tergerak dalam nyata yang menggertak
Bahwa hari esok harus seperti itu
Bersama beningnya cahaya lilin
Kurangkai sajak ini
Dalam salah satu alur pencapaian mimpiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar