RINDUKU TAK JUGA USAI
Tintaku tak pernah kering
Meski hanya untuk menggores rindu
Bukan membias rindu
Sedang kertasku sudah usang termakan waktu
Ku telusuri rinduku
Bersama tangkai ashar dalam awan senja yang mengkilau
Aku duduk di tepi harap
Dalam rindu yang tak pernah padam
Ini adalah september kelima belas setelah kepergiaanmu
Dan rinduku tak pernah usai
Kian hari kian kuat
Aku tahu tulus sayangmu tak terkalahkan oleh roh halus sekalipun
Ingin ku ungkap dalam bayang semu
Dan malam dalam mimpi yang pudar
Kasihmu yang selalu hangat
Dalam peluk cinta dalam bayang rindu
Ibu disini aku rindu
Ku bisik rindu ini dalam setiap doaku dalam lelap air mataku ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar